Aspek Geologi Jembatan Pengaron-Susukan

Aspek Geologi
Jembatan Pengaron-Susukan

Tidak dapat dipungkiri, pembangunan jalan tol Semarang – Solo Seksi I mendapatkan kendala yang sangat besar. Beberapa pakar telah diturunkan untuk mengentaskan masalah yang sangat krusial ini. Pada daerah pembangunan jalan tol ini berpotensi terjadi retakan dan ambles. Namun, sayangnya tidak pernah diprediksi dan di evaluasi. Pada dokumen kelayakan amdalpun tidak ditemukan peta geologi dan geohidrologi.
Bebarapa yang patut diperhatikan menyangkut kondisi tol ini adalah tidak adanya prediksi kemampuan tanah untuk menopang seluruh struktur badan jalan tol. Selain itu, tidak adanya alternatif  rute jalan tol. Apabila kondisi geologi lokal di sekitar tapak proyek sudah diketahui sejak awal dan dituangkan dalam Amdal, mestinya perencanaan pembangunan jalan tol memiliki beberapa alternatif rute. Namun, ternyata alternatif rute jalan tol ini tidak ada dalam Amdal, sehingga tidak ada rekomendasi pemilihan alternatif rute terbaik .
Berdasarkan struktur geologi tapak proyek, adanya retak-retak di sekitar patahan (yang biasa disebut kekar), yang berpotensi menjadi bidang gelincir dan memicu pergerakan tanah bila ada penambahan beban di atasnya. Selain itu, berdasarkan struktur geologinya, batuan-batuan yang terdapat pada lapisan atas merupakan batu lempung kedap air sehingga mudah longsor. Kandungan air pada lapisan tersebut perlu di teliti, karena air mempengaruhi pergerakan dan juga penurunan level tanah yang mengakibatkan munculnya retakan di sambungan pilar jembatan.
Semoga retak dan amblasnya tol Semarang- Solo Seksi I ini dapat menjadi renungan bahwa dalam membangun apapun, pertimbangan aspek geologi harus dimasukkan demi kepentingan bersama.

Komentar

Postingan Populer