Fossil - Overview

Hello!

Dulu, sebelum mengenal fosil, yang saya tahu, fosil itu hanya tulang benulang saja. Maklum, tidak mengenal referensi lebih pada waktu itu. Ternyata eh ternyata, fosil itu banyak jenisnya loh kawan. Setelah mengikuti praktikum geologi fisik pada 28 oktober 2011 kemarin, waaa jadi terbuka wawasannya.

Sebelum jauh mengenal fosil, yuk kembali ke yang paling dasar, yaitu definisi fosil. Menurut beberapa litelatur yang saya baca, Fosil berasal dari Bahasa Latin, yaitu ‘’Fodere’’ yang artinya menggali. Fosil dapat dikatakan sebagai bukti bahwa pada masa lampu terdapat suatu kehidupan. Fosil itu tidak hanya berupa sisa bagian tubuh makhluk saja (misalnya tulang Dinosaurus), tetapi dapat juga berupa tanda (yang berupa jejak kaki, jejak cangkang kerang). Fosil yang banyak ditemukan dalam keadaan utuh basanya yang berukuran kecil, sedangkan yang ukurannya besar keterdapatannya terpencar sehingga hanya bagian-bagian tertentu saja yang dapat ditemukan kembali. Tidak setiap makhluk hidup dapat berubah menjadi fosil. Ada hal-hal tertentu yang menyebabkan suatu makhluk hidup dapat terubah menjadi fosil.

Ketika mahluk hidup mati, jaringan-jaringan lunak yang membentuk otot-otot dan organ-organnya segera mulai membusuk karena pengaruh bakteri dan keadaan lingkungan. (Pada kejadian yang sangat jarang, seperti suhu dingin di bawah titik beku air atau panas kering gurun pasir, pembusukan tidak terjadi). Bagian-bagian organisme yang lebih tahan, biasanya yang mengandung mineral seperti tulang dan gigi, dapat bertahan untuk masa yang lebih lama, memungkinkan bagian-bagian itu untuk mengalami beraneka proses fisika dan kimia. Proses-proses itu membuat pemfosilan terjadi. Karenamitu, sebagian besar bagian tubuh yang memfosil adalah tulang dan gigi vertebrata, cangkang brakiopoda dan mollusca, rangka luar krustasea tertentu dan trilobit, garis luar organisme mirip karang, dan spons serta bagian-bagian berkayu tetumbuhan. 

Adapun yang dimaksud proses pembentukan fosil atau fosilisasi adalah semua proses yang melibatkan penimbunan hewan atau tumbuhan dalam sedimen, yang terakumulasi & mengalami pengawetan seluruh maupun sebagian tubuhnya serta pada jejak-jejaknya .Fosil mahluk hidup terbentuk ketika mahluk hidup pada zaman dahulu (lebih dari 11.000 tahun) terjebak dalam lumpur atau pasir dan kemudian jasadnya tertutup oleh endapan lumpur. Endapan lumpur tersebut akan mengeras menjadi batu di sekeliling mahluk hidup yang terkubur tersebut.

Bentuk fosil ada dua macam yaitu fosil cetakan dan jejak fosil. Fosil cetakan terjadi jika kerangka mahluk hidup yang terjebak di endapan lumpur meninggalkan bekas (misalnya tulang) pada endapan tersebut yang membentuk cetakan. Jika cetakan tersebut berisi lagi dengan endapan lumpur maka akan terbentuk jejak fosil persis seperti kerangka aslinya.

Fossilisasi dapat terjadi melalui beberapa proses yaitu: 
  1. Penggantian (replacement), penggantian mineral pada bagian yang keras dari organisme seperti cangkang. Misalnya cangkang suatu organisme yang semula terdiri dari kalsium karbonat (CaCO3) digantikan oleh silica. 
  2. Petrifaction, bagian lunak dari batang tumbuhan diganti oleh presipitasi mineral yang terlarut dalam air sedimen. 
  3. Karbonisasi, daun atau material tumbuhan yang jatuh ke dalam lumpur rawa, terhindar dari oksidasi. Dan pada saat diagenesa, material itu diubah menjadi cetakan karbon dengan tidak mengubah bentuk asalnya. 
  4. Pencetakan, pada saat diagenesa, sisa binatang atau tumbuhan terlarut, sehingga terjadilah rongga, seperti cetakan (mold) yang bentuk dan besarnya sesuai atau sama dengan benda salinya. Apabila rongga ini terisi oleh mineral maka terbentuklah hasil cetakan (cast) binatang atau tumbuhan tersebut. 
O iaa kawan, proses pengawetan fosil ada beberapa macam loh. Diantaranya:
  1. Permineralisasi : Proses pengawetan dimana rongga dalam cangkang terisi oleh mineral yang diendapkan oleh air tanah yang memasukinya, sehingga terbentuk cetakan bagian dalam dari cangkang. Mineral pengisi bisa sama atau lain dengan mineral pembentuk cangkang asli. 
  2. Replacement : Terjadi jika cangkang, rangka, tulang atau jaringan lain terubah oleh mineral lain. Suatu cangkang disebut sebagai mengalami rekristalisasi apabila bentuk asli masih terawetkan tetapi tersusun oleh kristal dari mineral yang berbeda 
  3. Rekristalisasi : Yaitu jenis pengawetan pada fosil ketika masih ada gabungan kerangka asli, tetapi dalam bentuk kristal yang berbeda.
  4. Mold dan cast : Lubang atau lekukan yang bentuk- nya mirip dengan organisme aslinya dan ini disebut sebagai mold. Apabila mold kemudian terisi sedimen, maka akan terbentuk apa yang disebut cast . Gambar diatas adalah contoh tipe mold.
  5. Compression fossil : Proses pengawetan yang diakibatkan oleh proses reduksi molekul organik yang kompleks dari jaringan organisme akibat tekanan sedimen. 
  6. Bioimmuration : Banyak sekali macam pengawetan fosil. Sebelum fosil itu terawetkan harus memenuhi berbagai macam syarat, jadi tidak sembarang mahkluk hidup dapat menjadi fosil

Check this out!! :D

  1. Memiliki cangkang yang keras
  2. Berjumlah banyak dan berukuran kecil
  3. Cepat terkubur oleh batuan sedimen yang relative impermeable
  4. Setelah terkubur tidak terkorosit oleh air
  5. Lapisan pengandungnya tidak rusak dengan proses pelapukan, tektonik, magmatic atau metamorfik.
Gimana kawan? Semoga postingan ini bermanfaat ya!


Komentar

Postingan Populer