Kerajaan Islam Abad Pertengahan

MUKADIMAH
Perkembangan Islam pada abad pertengahan tidak seperti pada masa Dinasti Umayyah dan Dinasti Abbasiyah yang terpusat pada satu titik. Dinasti Umayyah berpusat di Damaskus, sedangkan Dinasti Abbasiyah berpusat di Baghdad (Irak). Islam pada abad pertengahan terdiri dari beberapa kerajaan, di antaranya Kerajaan Turki Usmani (Ottoman) di Turki, Keajaan Mugal di India, Kerajaan Safawi di Iran.

Tiga Kerajaan tersebut mewakili kemajuan Islam pada masa itu. Salah satunya adalah Kerajaan Mugal. Kemajuan yang dicapai Kerajaan Mugal adalah bidang peradaban dan seni. Kemajuan dibidang itu ditandai dengan berdirinya Taj Mahal, bangunan megah yang nilai seninya melebihi hasil karya bangsa Romawi. Di samping itu Kerajaan Mugal juga menjadi salah satu negara adi kuasa. Ia menguasai perekonomian dunia dengan jaringan pemasaran mencapai Eropa.

A. Kerajaan Turki Usmani
Kerajaan Turki Usman berawal dari bangsa Turki dari kabilah Oguz yang mendiami wilayah Kerajaan Mongol. Dalam jangka waktu kira-kira tiga abad, mereka pindah ke Turkistan, kemudian ke Persia dan Irak. Mereka masuk Islam pada abad ke-9 M. Ketika mereka menetap di Asia Tengah. Di bawah tekanan serangan –serangan Mongol pada abad ke-13 M, mereka melarikan diri dan mencari tempat pengungsian di tengah saudara-saudara mereka, orang-orang Turki Seljuk di dataran tinggi Asia Kecil. Dibawah pimpinan Ertogrul, mereka mengabdikan diri kepada Sultan Alauddin Kaikobad, Sultan Seljuk yang kebetulan sedang berperang melawan Bizantium. Berkat bantuan mereka, Sultan Aluddin Kaikobad mendapat kemenangan. Atas jasa baik itu, Sultan Alauddin Kaikobad menghadiahkan sebidang tanah di Asia Kecil yang berbatasan dengan Bizantium. Sejak itu mereka terus membina dan mengembangkan wilayah tersebut.

Ertogrul meninggal dunia pada tahun 1289 M, dilanjutkan oleh putranya yang bernama Usman. Putra Ertogrul inilah yang dianggap sebagai pendiri Kerajaan Turki Usmani. Usman memerintah antara tahun 1290 sampai 1326 M. Beliau menduduki benteng-benteng Bizantium yang berdekatan dengan Kota Broissa, Turki. Pada tahun 1300 M, bangsa Mongol menyerang Kerajaan Seljuk dan Sultan Alauddin Kaikobad terbunuh. Kerajaan Seljuk ini kemudian terpecah-pecah. Usman kemudian menyatakan kemerdekaan atas daerah yang didudukinya. Sejak itulah Kerajaan Turki Usmani dinyatakan berdiri. Penguasa pertamanya adalah Usman yang disebut juga Usman I dengan gelar Padisyah ak-Usman ( raja besar keluarga Usman).

Setelah Usman I mengumumkan berdirinya Kerajaan Turki Usmani pada tahun 1300 M, ia menyerang daerah perbatasan Bizantium dan menaklukan Kota Broissa pada tahun 1317 M.Pada masa pemerintahan Orkhan Kerajaan Turki Usmani menaklukan berbagai kerajaan.
Murad I kemudian menggantikan Orkhan dan berkuasa dari tahun 1359-1389 M. Murad I berhasil menaklukan Adrianopel, Macedonia, Sofia, Salonika, dan seluruh wilayah bagian utara Yunani. Merasa cemas terhadap kemajuan ekspansi kerajaan ini ke Eropa, Paus mengorbankan semangat perang. Mereka menyiapkan pasukan,yang menggantikan Sultan Murad I berhasil menghacurkan pasukan ini, Sultan Bayazid I Pada tahun 1402 M, tentara Mongol yang dipimpin oleh Timor Lenk menyerang Asia Kecil. Dalam serangan ini, tentara Turki Usmani mengalami kekalahan. Sultan Bayazid 1 tertawan dan wafat pada tahun 1403 M.
Setelah Timur Lenk meninggal pada tahun 1405 M, Mongol terpecah dan dikuasai oleh anaknya yang saling berselisih. Kejadian ini dimanfaatkan oleh Turki Usmani untuk memisahkan diri. Namun pada saat itu juga terjadi perselisihan , akhirnya Muhammad menang, usahanya ini diteruskan oleh Murad II sehingga kerajaan mencapai masa kejayaannya.

Prestasi utama Sultan Muhammad Al-Fatih adalah menaklukan Konstantinopel yang memudahkan arus Kerajaan Turki Usmani ke Benua Eropa. Akan tetapi Sultan Salim mengalihkan ekspansinya ke arah timur. Tapi pada pemerintahan Sultan Sulaiman melanjutkan ekspansi ke seluruh wilayah yang ada di sekitar Turki Usmani.
Setelah Sultan Sulaiman meninggal dunia, terjadilah perebutan kekuasaan di antara putra-putranya dan hal ini menyebabkan kerajaan mengalami kemunduran.

i. Bidang Militer
Kekuatan militer mulai terorganisasi ketika terjadi kontak dengan Eropa. Pengorganisasian berlangsung tanpa halangan yang berarti. Namun tidak lama, kekuatan militer melemah, akan tetapi Orkhan dapat melakukan perombakan-perombakan.
Pembaruan yang dilakukan Orkhan tidak hanya memindahkan pimpinan-pimpinan militer, tetapi juga merombak prajuritnya dalam keanggotaan. Bangsa non dan anak kecil kristen pun dijadikan prajurit. Program ini berhasil membentuk pasukan baru yaitu Jenissari.
Disamping Jenissari ada lagi kaum feodal yang disebut kelompok militer Taujiah yang membuat Kerajaan Turki Usmani dapat menguasai wilayah yang sangat luas.

ii. Bidang Pemerintahan
Dalam mengelola wilayah yang luas, sultan-sultan Turki Usmani bertindak tegas. Untuk mengurus urusan pemerintahannya, Sultan Sulaiman I menyusun sebuah kitab undang-undang (qanun) yang menjadi dasar hukum di Kerajaan Turki Usmani hingga datangnya reformasi pada abad ke-19.

iii. Bidang Budaya
Kebudayaan diwilayah Turki Usmani merupakan perpaduan dari budaya Persia, Bizantium, dan Arab. Etika dan tata krama diambil dari kebudayaan Persia. Organisasi pemerintahan diambil dari Bizantium dan ajaran prinsip sosial, ekonomi, dll diambil dari bangsa Arab.

iv. Bidang Ilmu Pengetahuan
Kerajaan Turki Usmani lebih banyak memfokuskan kegiatan mereka dalam kemiliteran, sehinggal bidang ilmu pengetahuan tidak begitu menonjol. Akan tetapi mereka berkiprah dalam pengembangan arsitektur Islam berupa mesjid yang indah.

v. Bidang Agama
Masyarakat digolongkan berdasarkan agama. Kerajaan sendiri terikat dengan syariat fatwa ulama yang menjadi hukum yang berlaku. Di pihak lain kajian ilmu keagamaan lain tidak mengalami perkembangan yang berarti. Pada penguasa cenderung menegakkan suatu fahan (mahzab) keagamaan dan menekan mahzab lainnya. Sultan Abdul Hamis II misalnya, ia begitu fanatik terhadap aliran Asy’ariyah.

Pemerintahan Kerajaan Turki Usmani berlangsung selama 7 abad. Kerajaan ini lemah seletah berakhirnya kekuasaan Sultan Sulaiman al-Qanuni. Pada umumnya sultan yang menggantikan lemah dan keluarga sultan memboroskan keuangan. Kondisi ini menyebabkan satu per satu wilayah Turki lepas.

Secara umum penyebab mundurnya Kerajaan Turki Usmani adalah makin majunya negara Eropa akibat revolusi industri di Inggris.

B. Kerajaan Mugal
Kerajaan Mugal di India didirikan oleh Zahiruddin Babur (1482-1530 M), salah seorang cucu Timur Lenk. Ayahnya bernama Umar Mirza, penguasa Fergana. Babur mewarisi daerah Fergana dari orang tuanya ketika ia masih berusia 11 tahun. Ia bertekad menaklukan Samarkand yang menjadi kota penting di Asia tengah pada masa itu. Pada mulanya ia mengalami kekalahan, tetapi karena mendapat bantuan dari Raja Safawi, Ismail I, ia berhasil menaklukkan Samarkand pada tahun 1049 M. Pada tahun 1504 M, ia menduduki Kabul, ibu kota Afganistan.

Setelah Kabul dapat ditaklukan, Babur meneruskan ekspansinya ke India. Pada saai itu, Ibrahim Lodi, penguasa India, dilanda krisis sehingga stabilitas pemerintahan menjadi kacau. Alam Khan dan Daulat Khan kemudian meminta Babur untuk menjatuhkan Ibrahim Lodi. Permohonan itu langsung disanggupi oleh Babur. Pada tahun 1525 M, Babur berhasil menguasai Punjab dengan ibu kotanya Lahore. Setelah itu, ia memimpin tentaranya menuju New Delhi. Pada tahun 1526 M, terjadilah pertempuran yang dashyat di Panipat. Ibrahim beserta ribuan tentaranya terbunuh dalam pertempuran itu. Babur memasuki kota Delhi sebagai pemenang dan menegakkan pemerintahannya disana. Dengan demikian berdirilah Kerajaan Mugal di India.

Setelah Kerajaan Mugal berdiri, raja- raja Hindu di seluruh India menyusun angkatan perang yang besar untuk menyerang Babur. Namun, pasukan Hindu ini dapat dikalahkan oleh Babur. Pada tahun 1530 M, Babur meninggal dunia dalam usia 48 tahun setelah memerintah selama 30 tahun, dengan meninggalkan kerajaan yang sedang berjaya. Pemerintahannya selanjutnya dipegang oleh putra sulungnya bernama Humayun.

Dalam melaksanakan pemerintahan, Humayun menghadapi banyak tantangan. Sepanjang masa kekuasaannya selama sembilan tahun 1530-1539 M) negara tidak pernah aman. Ia senantiasa berperang melawan musuh. Di antara tantangan yang muncul adalah pemberontakan Bahadur Syah, penguasa Gujarat yang memisahkan diri dari delhi. Pemberontakan ini dapat dipadamkan. Bahadur Syah melarikan diri ke Gujarat. Pada tahun 1540 M terjadi pertempuran dengan Sher Khan Syah setelah hampir 15 tahun meninggalakan Delhi. Ia kembali ke India dan menduduki tahkta Kerajaan Mugal pada 1555 M.Setahun setelah itu (1556 M) , ia meninggal dunia karena terjatuh dari tangga perpustakaannya,Din Panah.

Humayun digantikan putranya yang bernama Akbar. Pada msa pemerintahan Akbar, Kerajaan Mugal mencapai keemasannya. Akbar menerapkan politik sulakhul (toleransi universal) , yaitu politik yang menekankan kesamaan derajat rakyat India. Mereka tidak dibedakan karena perbedaaan etnis dan agama.

Mantapnya stabilitas politik pada masa pemerintahan Akbar membawa kemajuan dalam berbagai bidang, seperti ekonomi, pertanian , seni, dan budaya. Dalam bidang ekonomi, Kerajaan Mugal, mengembangkan pertanian, pertambangan dan perdagangan. Akan tetapi, sumber keuangan negara lebih banyak bertumpu pada sektor pertanian.

Disamping untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, hasil pertanian juga di ekspor ke Eropa, Afrika, Arab dan Asia Tenggara. Sementara itu hasil kerajinan seperti pakaian tenun dan kain diproduksi di Gujarat dan Bengal. Untuk meningkatkan produksi, Jahangir mengizinkan Inggris (1611 M) dan Belanda (1617 M) mendirikan pabrik pengolahan hasil pertanian di Surat.
Bersamaan dengan majunya bidang ekonomi, bidang seni dan budaya juga berkembang. Karya seni besar yang dicapai Kerajaan Mugal adalah karya-karya arsitektur yang indah dan mengagumkan. Sebagai contoh adalah Istana Fatehpur Sikri yang dibangun Akbar di Kota Sikri serta Taj Mahal yang dibangun oleh Syeh Jehan.

Setelah Aurangzeb meningggal, tahkta kerajaan dipegang oleh raja-raja yang lemah. Di pihak lain pada pertengahan abad ke -18 M, Inggris sudah menancapkan kukunya di India. Pada tahun 1671 M, Inggris menguasai sebagian wilayah Kerajaan Mugal. Pada tahun 1858 M, Bahadur Syah II diusir Inggris dari istananya. Berakhirnya Bahadur Syah II menandai pula berakhirnya Kerajaan Muugal. Dengan demikian, berakhir pula kekuasaan Islam pada abad pertengahan

C. Kerajaan Safawi
Kerajaan Safawi didirikan oleh Syah Ismail Safawi pada tahun 907 H/1501 M di Tabriz. Kerajaan Safawi merupakan salah satu dari tiga kerajaan besar di dunia Islam pada abad pertengahan. Di sebelah barat, kerajaan ini berbatasan dengan Kerajaan Turki Usmani dan si sebelah timur berbatasan dengan Kerajaan Mugal.

Kerajaan Safawi menjadikan Syiah sebagai mazhab negara dan menjadikan Persia sebagai pusat aliran ini. Sampai saai ini Persia atau Iran dikenal sebagai pusat aliran Syiah.
Kerajaan Safawi mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Syah Ismail Safawi ( 1501-1524M), Syah Tahmasp I ( 1524-1576 M), dan Syah Abbas I (1588-1620 M). Pada tahun 1736 M, Nadir Syah berhasil mengalahkan Kerajaan Safawi dan mengakhiri kekuasaannya.

*Tugas waktu SMA dulu.

Komentar

$cocoper6 mengatakan…
Luar biasa, menarik sekali. Catatan sejarah ini bantu saya memahami sejarah, ditambah kisah2 film seri Abad Kejayaan, Akbar Jodha dan sebentar lagi Kejayaan Erutogrul. Itu semua membantu sy mengenal sejarah di asia tengah, timur.
Utiknurwindah mengatakan…
Kalo kerajaan yg berkuasa selama 3 abad, dengan dipimpin oleh 40 sultan, itu apa??

Postingan Populer